Kamis, 02 April 2015

Cara Praktis dan Mudah Budidaya Bawang Merah dalam Polybag

ilustrasi - budidaya bawang merah dalam polybag
Sipendik.com – Pada kesempatan yang lalu sipendik telah membahas mengenai Cara Mudah Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering , untuk kali ini kita akan mengulas lebih lanjut mengenai Cara Praktis dan Mudah Budidaya Bawang Merah dalam Polybag. Alasan kami membuat artikel ini karena memang sebagian masyarakat tidak mempunyal lahan yang cukup untuk budidaya bawang merah di lahan. Apalagi sekarang bumbu-bumbu dapur semacam bawang merah kian hari kian mahal. Ini merupakan alternatif buat Anda untuk menanam bawaqng merah di pekarangan sekitar rumah.
Cara budidaya bawang merah di polybag secara umum tidak jauh berbeda dengan budidaya bawang merah di lahan, untuk menanam bawang merah di polybag jauh lebih praktis dan mudah.

Cara Budidaya Bawang Merah dalam Polybag

1. Persiapan Media Tanam

Media tanam yang dipakai diantaranya : kombinasi tanah, arang sekam, pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Sedang pupuk SP-36 yang diperlukan sejumlah 3gr/polybag ditambah dengan furadan (satu sendok kecil). Seluruhnya bahan itu digabung serta disiram dengan air lantas dilewatkan sepanjang 1-2 hari. Polybag yang dipakai memiliki ukuran 30 cm x 40 cm.

2. Penanaman serta Pemupukan

Bibit bawang merah ditanam di polybag sejumlah 3 umbi per polibag serta ditata jaraknya seputar 15 cm antar umbi. Umbi ditanam ke media tanam hingga hanya leher umbi. Pupuk susulan berbentuk pupuk NPK (16-16-16) sejumlah 1 gr/polybag diberikan tiap-tiap minggu hingga usia 6 minggu lewat cara dicor atau mungkin disiramkan di seputar tanaman atau mungkin diberikan 2 kali pada usia 15 hts serta 30 hts (hari sesudah tanam) lewat cara dibenamkan ke tanah. Tempatkan polybag ditempat yang terserang cahaya matahari.

3. Pemeliharaan

Penyiraman pada musim kemarau dikerjakan satu sampai 2 x satu hari saat pagi dan sore bergantung situasi di lapang. Tanaman bawang merah tak tahan kekeringan namun tak tahan pada genangan air. Jika umbi telah tampak (seputar usia 2 bln) janganlah terlampau banyak disiram supaya umbi cepat tua/diisi. Pengendalian hama serta penyakit dengan memakai pestisida nabati.

4. Pemanenan

Tanda-tanda tanaman bawang yang siap dipanen andalah 80 % daun rebah menguning serta leher batang kosong/gembos, umbi tersembul di permukaan tanah serta berwarna merah. Bawang merah bisa dipanen sesudah usia tiga bln (untuk konsumsi) serta untuk jadi benih bisa dipanen sesudah 100 hari. Pemanenan baiknya dikerjakan pada situasi tanah kering serta cuaca cerah untuk menghindar serangan penyakit busuk umbi ketika penyimpanan. Bawang merah yang sudah dipanen diikat pada batangnya serta dijemur hingga cukup kering dibawah cahaya matahari.
Itulah Cara Praktis dan Mudah Budidaya Bawang Merah dalam Polybag, semoga artikel kami di atas dapat menginspirasi Anda. Selamat Bertanam..

Cara Praktis Budidaya Sidat Agar Keuntungan Fantastis

Sipendik.com – Kali ini kami akan mengulas tentang Cara Praktis Budidaya Sidat Agar Keuntungan Fantastis. Saat ini budidaya ikan sidat menjadi salah satu jenis usaha yang sangat menjanjikan dan memiliki omset yang tinggi. Apalagi permintaan akan ikan sidat sangatlah tinggi, contohnya saja di negara Jepang ikan sidat sudah menjadi hidangan utama makanan mereka.
Di jepang sendiri ikan sidat biasa disebut unagi dan udanon. Hidangan ini berupa sidat bakar yang disajikan di atas nasi.  Namun di Jepang ikan sidat sudah menjadi ikan yang langka, di negaranya hanya mampu diproduksi sekitar 30 persen dan sisanya 70 persen hasil dari impor dari negara negara lain termasuk dari di Indonesia. Permintaan ikan sidat di dalam negeri sebenarnya cukup tinggi, hanya saja jumlah petani sidat di Indonesia masih sangat rendah. Oleh karena itu harga ikan sidat Indonesia menjulang tinggi.
gambar - olahan unagi masakan jepang
gambar – unagi masakan jepang

Langkah-langkah Budidaya Ikan Sidat

Dalam budidaya sidat ada tiga tahapan yang perlu anda perhatikan, yaitu tahapan pendederan 1, pendederan 2 dan tahap pembesaran. Kami mengklasifikasikan berdasarkan tahapan tersebut karena untuk memudahkan kita dalam mempercepat laju pertumbuhan ikan sidat. Sampai sekarang belum ada sebuah rekayasa teknologi pembenihan ikan sidat, sehingga untuk kebutuhan benih ikan sidat kita harus mengandalkan hasil penangkapan dari alam. Bentuk dari benih ikan sidat itu sendiri sudah menyerupai ikan sidat dewasa, hanya saja ukurannya masih kecil dan berwarna transparan atau disebut glass eel

1. Tahap Pendederan 1

Pada tahap ini biasa disebut dengan tahap pengenalan untuk benih ikan sidat supaya bisa beradaptasi dengan kondisi alam buatan (kolam) dan bisa mengkonsumsi pakan yang homogen atau pakan buatan. Pemeliharaan pada tahapan ini memiliki tujuan untuk pembesaran glass eel sampai benih ikan sidat memiliki ukuran elver. Setelah melewati tahap pendederan 1 maka elver siap dilanjutkan ke tahapan pendederan 2.
Glass eel yang biasanya dipelihara memiliki 2 jenis yaitu A. bicolor dan A. marmorata. Glass ell yang berjenis A. bicolor didapatkan dari pantai selatan Pulau Jawa, sedangkan untuk A. marmorata diperoleh dari daerah Poso Sulteng dan Tatelu. Ukuran benih ikan sidat glass eel yang ditebar memiliki ukuran 0,17 gram per ekor dengan jumlah kepadatan untuk masing-masing tempat pemeliharaan sekitar 6 ekor per 1 liter air.
Proses penebaran glass eel dilakukan secepat mungkin setelah glass eel sudah diterima di lokasi pemeliharaan. hal ini untuk mengurangi tingkat stress pada benih ikan sidat setelah sebelumnya berada dalam transportasi pemindahan benih ikan sidat. Sebelum dilakukan penebaran ikan sebaiknya glass eel dilakukan aklimatisasi dulu, caranya yaitu menempatkan plastik packing agar mengapung diatas air di lokasi media pemeliharaan.

2. Tahap Pendederan 2

Berupa tahapan persiapan agar menghasilkan ukuran sidat fingerling (10 gr/ekor) dan kemudian siap untuk di pelihara pada proses tahapan pembesaran.

3. Tahap Pembesaran

Pada tahapan ini yang dilakukan adalah proses pembesaran ikan sidat. Proses ini memiliki tujuan untuk membesarkan ikan sidat sampai pada ukuran yang siap konsumsi yaitu ukurannya lebih dari 200 gram per ekor.
Untuk tempat pemeliharaannya bisa menggunakan kolam beton yang memiliki ukuran 2 x 5 x 1,8 m³ dengan jumlah air media sekitar 5 m³. Kolam pemeliharaannya sebaiknya dilengkapi dengan sistem aerasi dengan air yang mengalir. Air media yang digunakan bisa berasal dari tandon air sumur yang kemudian dialirkan ke dalam paralon yang menuju ke kolam pemeliharaan. Dianjurkan untuk volume pergantian airnya minimal lebih dari 300% tiap hari. Supaya suhu airnya tetap terjaga pada kisaran 29-31 °C, sebaiknya kolam pemeliharaan ditutup dengan terpal atau bisa menggunakan penutup anyaman bambu.
Waktu yang dibutuhkan dalam budidaya ikan sidat sampai siap untuk konsumsi sekitar kurang lebih 5 bulan, tergantung ukuran benih yang kita tabur. Misalnya ukuran benih 200 gram, untuk bisa menghasilkan panen ikan sidat berukuran 500 gram memerlukan waktu sekitar 5 bulan. Sebagai gambaran jika anda menaburkan 1 ton benih anda bisa menghasilkan panen sekitar 5 ton ikan sidat.
Demikianlah artikel sipendik tentang Cara Praktis Budidaya Sidat Agar Keuntungan Fantastis, semoga bisa bermanfaat untuk Anda yang ingin memulai bisnis budidaya / ternak ikan sidat. Jika ada pertanyaan silahkan tinggalkan komentar di bawah. Salam sukses